Kamis, 21 Juni 2012

* CERACAU TENGAH MALAM MENJELANG MIMPI

Kita pernah sepakat,merancang

pertemuan di ujung mimpi


Ketika malam benar-benar tua 


dan dengkur burung hantu tak lagi mengusik

Tapi aku lupa caranya membujuk pelupuk mata terpejam


Irama gelisah, berderak di langit-langit kamar


Sebotol Vodka mengaduk-aduk


nalar masa silam tidak saja bertandang


Ketika gerimis pecah di kaca jendela


Terus menguntit hingga aku tergagap tiap kali mengenang


aku dipaksa menghitung detak waktu yang menggigil di dinding


Kurapatkan sweater merah,
 

pemberianmu,mencari bau
 

keringatmu yang mungkin masih
 

lekat,merapal harap,Jenuh rasa
 

segera menjatuhkanku dalam kantuk
 


( tapi aku telah sangat terlambat
kau benar-benar pergi,tanpa
sempat mengucapkan salam seperti yang acap kau kirimkan
lewat pesan singkat tiap pagi)