Jumat, 04 Mei 2012

surat cinta 2

Apalah arti kekayaan
jika cinta yang menyebabkan
aku merindu tak kumiliki.
Apalah Arti Istana yang megah, bila
tak ada tempat untuk jiwaku untuk
berteduh dan bersandar
Untuk apa dikelilingi putri-putri raja,
bila cinta yang telah ku rasakan
telah memenjarakan hatiku, dan
telah membutakan mataku atas
segala keindahannya.
Engkaulah kekasih yang menjadi
inspirasi dan penghias mimpi
malamku…
Aura wujudmu benar- benar
mempesona, jikalau matahari tak
terbit , cukuplah wajahmu yang
menggantikan sinarnya.
Bila rembulan enggan datang
dimalam hari, kelembutanmu sudah
cukup untuk merebahkan bumi
dipangkuan indahmu.
Engkau adalah ilham bagiku untuk
memetik dawai gitar, menjalin syair
cinta nan indah hingga menjadi
doa-doa akan harapan dan
anugerah.
Pesona wajahmu bagai pusaran
angin taufan yang bisa menghisap
semua benda yang tertanam
dibumi.
Andaikata seorang pemuda tidak
mampu menatap wajahmu, maka
mendengar namamu saja sudah
cukup untuk mengembalikan
gairahnya yang hilang…
Dalam setiap lamunan aku
meyakinkan diri, kekasih yang
kudamba dapat menghadirkan
senyum kebahagiaan dalam hatiku.
Menanggalkan kesedihan yang
selalu membayang ,menjadi cahaya
kehidupan serta pelipur lara bagi
jiwaku.
Laksana kaum pencinta,airmataku
yang bening dan jernih menetes
karena merindukan kasih yang tak
kunjung datang…
Dan kulihat disana -disaat dirimu
pergi, kumbang- kumbang pasti
menemani, seolah ingin memungut
sisa-sisa pesonamu, mereka
berlomba-lomba menarik perhatian
sang bunga, diantara mereka ada
yang berusaha memenangkan cinta
dalam penyamaran adapula
berterus-terang dalam
“ketelanjangan”… mereka hendak
berusaha menawan hati bunga
nirwana itu.
Sejak pertama kali aku melihat
pancaran cahaya keindahan itu,
jiwaku langsung bergetar…
Kurasakan keharuman cinta telah
menghancurkan ketenangan
jiwaku…
Tiada yang melintas dalam anganku
selain keindahan mata cinta dan
tiada suara yang lebih merdu
daripada suara cinta…
Saat menatap wajahmu , seolah
ribuan kata ingin keluar dari bibirku,
namun apalah daya bibir tak
mampu mampu bergerak untuk
melukiskan keagungan cinta.
Nyala api asmara dalam hatiku
semakin lama semakin berkobar,
kebiasaanku kini hanya melamun
dan merangkai syair yang
menceritakan segala tentangmu…
Duhai kekasih….
disaat cinta telah mengakar didalam
jiwa, serta dari waktu ke waktu
cinta itu telah tumbuh subur di
kedalaman hati, kuingin rasa itu
hanya kita yang tahu…
tahukah engkau kekasih, tidak ada
obat yang mujarab mengobati luka
bila tertusuk duri asmara…
maka hargailah dia yang
mengasihimu dan diriku yang
mencintaimu.
Duhai kekasih hati, dirimu telah
kuikat sebagai tawanan cinta
diseberang lautan, dimana tiada
suatu wujudpun yang dapat
menyembunyikan dirimu dari
jiwaku…
Melalui pancaran mata, jiwa kita
seolah menyatakan tidak ingin
berpisah,Engkaulah pasangan bagi
jiwaku, ruh yang kekal dan abadi…
Bila panah cinta telah menghujam
hati dan jantung- disana engkau
akan mendengar suara bathin kita
melantunkan bait-bait cinta yang
dihiasi oleh senyum dan tangis
rindu….
Disaat jiwa kita merasa malu-malu
menggapai cinta, lidah terasa
kelu,dan tiada kata yang terucap
dari bibir, disitulah cinta memandang
dari kedalaman jiwa, ..
disaat kita saling menatap, maka
sabda jiwa kita -tak mampu
menyembunyikan cinta dari hati.
Dalam cinta keindahan menyimpan
kepahitan, dan dalam setiap
kegetiran terdapat selubung
kebahagiaan.
Rasa dimana kita tak dapat
membedakan lagi antara siang dan
malam, seolah kita berada dalam
taman surgawi yang terbebas dari
ruang dan waktu…
Bagi dirinya- diriku adalah pantulan
jiwanya ,adakah yang dapat
diperbuat dari seorang gadis yang
telah ditawan api cinta yang
hatinya telah tercuri,selain ingin
bertemu dengan si- pencuri hati.
Yang Syair-syairnya bernyanyi
laksana kidung surgawi berbisik
kedalam telinganya bagai
hembusan angin nan lembut,
yang membuatnya terhanyut dalam
simponi kerinduan atau laksana
gelombang laut yang
menghanyutkan
bahtera jiwanya didalam lautan
perasaannya yang tak bertepi dan
berdasar..
Wahai kekasih hati, berjanjilah pada
keagungan cinta agar sayapmu
dapat terbang bebas dan melayang
bersama ketulusan c