Jumat, 04 Mei 2012

surat cintafku 1

Wahai Cinta,
engkau telah membuatku lemah tak
berdaya Bagiku engkau adalah
keindahan yang membuatku tak
bisa memejamkan mata….
Engkaulah yang masuk kedalam
kalbuku dan membuatku menjadi
tawanannya..
Cinta datang laksana air yang
menetes dan jatuh diatas
bebatuan , hingga batu itu akan
terkikis bersama sang waktu …
Berserak bagai pecahan bintang…
Ia bagai ilham dari langit yang
menerobos dan bersemayam dalam
jiwa Mahadewa dan Mahadewi lalu
masuk kesanubari tanpa di undang..
Begitulah cinta yang kau bawa
kepadaku , Dan kini hatiku telah
hancur binasa….
karena menahan rindu yang
tertahan…
Tapi yakinilah, tali kasih yang telah
terukir kuat dalam jiwa, tak bisa
dipisahkan oleh rentang waktu
dan jarak Cinta telah memberikan
kekuatan untukku dapat bertahan…
sekalipun aku tahu engkau telah
dipingit,…
Jiwaku menjerit kekasih!…
memanggil-manggil namamu .. Duhai
kekasih hati!…
mawar yang tak kunjung mekar…
engkau telah direnggut dari
tanganku…
Kini mimpi-mimpi indah dimalam hari
telah berubah menjadi badai yang
memporakporandakan jiwa dan
perasaanku..
Jiwaku terguncang !…
akal sehatku melayang keudara
mengembara mencari cinta yang
hilang…
Dadaku dipenuhi oleh kesedihan
yang menyayat , airmata duka
terus menetes dari kelopak jiwa
Aku berkelana untuk mencari
pengobat hati, sembari bibirku
melantunkan syair kerinduan..
Bukan bibirku yang sedang berkata,
namun jiwaku yang sedang terluka
berbicara pada setiap mata- mata
hati..
saat kerinduan telah memuncak…
Dengan seribu sayap, jiwaku
terbang menuju pintu rumah
jiwanya..
Sesampainya dipintu itu, aku
menciumi dindingnya dengan
airmata yang membasahi pipi…
Bagiku tanpa bertemu denganmu,
maka mencium dinding rumahmu
pun sudah cukup bagiku untuk
merasakan kebahagiaan..
seolah dinding itu adalah tubuhmu
kekasih !..
kemudian ku lantunkan syair untuk
kekasih jiwaku, untuk menenangkan
jiwanya , tanpa peduli sang kekasih
mendengar atau syair itu tertelan
oleh dinding rumah…
Kumulai bersyair :
Tentangmu Dikeremangan malam,
dibawah temaram cahaya bulan,
kulihat engkau menyapa langit
dan bintang Kau dendangkan
lagu-lagu cinta di puri jiwamu,
engkau -dan hanya engkaulah
“bayangan semu” yang akrab
diantara kehampaanku.
Dalam mimpi-mimpi malamku
sering kulihat wujud hidupmu
dan menyaksikan jemari lentik
putihmu menari diatas piano.
Atau kulihat dirimu berdiri disenja
samar, menatap langit pucat dan
mengubah warnanya dengan
mata yang memancarkan
indahnya pengetahuan.
Sepasang mata itu telah
membangkitkan dan membimbing
begitu banyak impian indah dalam
diriku.
Aku tak bisa menghitung berapa
kali aku putus asa mencari
jelmaan lain dari dirimu.
Tiada keindahan yang dapat
mewakilkan, kecuali indahnya
sajak-sajak termanis yang tercipta
itu, yang bisa dibandingkan
dengan keindahanmu.
Engkau laksana cahaya bintang
yang terus menyinariku
berabad-abad lamanya,
Takkala bayangan malam telah
datang, dirimu hadir membukakan
pintu jiwa- bagi ruhku ,
sebuah tempat dimana semua
keabadian terdiam membisu dan
segala kepalsuan -terkuak warna
aslinya.
Tahukah engkau tak ada bintang
yang muncul atau lenyap tanpa
sepengetahuanku, dan kulihat
dirimu terbaring dalam selubung
mawar, Kau terbaring dalam luka
lama yang belum mengering ,
tanganmu tak lagi bergerak,
kau beku dan pucat Bagiku saat
itu adalah malam gelap tanpa
dasar Jangan pernah menangis
lagi
“Cinta”-ku….
Tahukah engkau …
saat aku melihat bintang itu-
aku melihat diriku ada dalam
dirimu,dan dukamu juga cerminan
dukaku…
Lihatlah kedalam mataku,
kau akan melihat betapa
berartinya dirimu…..
Lihatlah hatimu dan lihatlah
jiwamu -dan saat kau temukan
diriku disana- kau tak perlu
mencarinya lagi, sebab aku akan
salalu ada dibalik setiap bayang.
Lihatlah kedalam hatiku kan kau
temukan tak ada yang
Kusembunyikan, ambilah jiwaku
kan kuberikan segalanya
untukmu........cinta q